Ekspor Kerajinan Tangan Bali ke Jepang Turun 12%
Sepanjang kuartal pertama tahun 2016, Bali menghasilkan devisa dari perdagangan berbagai kerajinan tangan dan nonmegas lainnya
USD123,9 juta bersama-sama dengan Amerika Serikat tercatat sebagai pembeli terbesar dengan nilai USD30,5 juta meningkat dibandingkan dengan
Periode identik 2015 itu hanya USD26,6 juta. Konsumen di tempatkan dengan impor seharga USD10,6 juta dan
Ketiga adalah pelanggan Australia dengan pembelian sebesar USD9,32 juta, sehingga pasar kerajinan Bali di Jepang stabil. Bali
Badan Pusat Statistik (BPS) mendokumentasikan pengakuan ekspor nonmigas, seperti barang kerajinan, rata-rata USD3,5
juta setiap bulan sekitar $ 10,6 juta selama tiga minggu pada bulan Januari-Maret 2016, menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat
Amerika. Katanya tas kain warna-warni yang dibuat oleh sampah dari pengusaha garmen ternyata menghasilkan barang dagangan yang cukup
Menarik dan laku di pasar Jepang, karena dianggap sangat masuk akal. BACA ALSOEExported Tea to EU Rules
Antrakuinon RulesExport Ekspor Bali Meningkat 8 Persen Eksportir Indonesia Didorong Mencoba Kereta Api China Brandconnect
Perusahaan kerajinan yang merancang dan memproduksi jenis produk baru, ini adalah pasar yang bagus dari kalangan muda di Jepang sebagai hadiah yang bermanfaat
item. "Kerajinan bersama seni Bali masih masuk ke pasar Jepang, meski rakyat negara ini
mengalami krisis ekonomi, "kata seorang pengusaha dan pengekspor produk kerajinan Bali, Made Sudana, dikutip Antara,
Minggu (29/05/2016). Pendapatan valuta asing dari berbagai produk kerajinan Bali yang diperdagangkan ke Jepang turun menjadi 12 persen, jatuh tempo
Untuk krisis ekonomi yang terjadi di Negara Bagian Sakura. Perekonomian Jepang yang telah mengalami deflasi kebutuhan
barang di kerajinan Bali telah menurun. Juga memperbesar perdagangan industri kecil dan kerajinan Bali sehingga bisa
bertahan dengan berbagai kerajinan tangan yang dikirim ke Jepang sampai sekarang. Pengrajin masih mampu menghasilkan berbagai produk kerajinan tangan di a
praktis dan mudah transportasi dan memiliki banyak manfaat untuk memuaskan dengan kebutuhan pangsa pasar yaitu overseascustomers
dari Negeri Matahari Terbit ini. Bahkan pendapatan valas non-migas turun 12,97 persen jika dibandingkan dengan yang sama
periode 2015 mencapai USD12,2 juta, bahkan saat kerajinan buatan kulit memasuki pasar Jepang, disusul pakaian,
perabot rumah tangga, kerajinan tangan berbeda dari kayu dan bentuk lainnya perusahaan lain.Baca juga: plakat kayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar